9 Jun 2025, Mon

IHSG Menguat Pekan Ini: Pasar Optimis Hadapi Negosiasi Dagang Global

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan performa positif sepanjang pekan pertama bulan Juni 2025. Di tengah ketidakpastian global, termasuk arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat dan perundingan dagang antara AS dan Tiongkok, IHSG justru menunjukkan sinyal penguatan yang cukup meyakinkan.

Penutupan perdagangan akhir pekan lalu (Jumat, 6 Juni) menunjukkan IHSG berada di level 7.113, naik sebesar 0,63% dibandingkan posisi pembukaan awal pekan. Penguatan ini menjadi sinyal optimisme pelaku pasar menjelang libur nasional serta menjelang data ekonomi regional yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Sentimen Global Dukung Pasar Domestik

Salah satu pendorong utama penguatan IHSG pekan ini adalah optimisme pasar terhadap negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Delegasi kedua negara dijadwalkan melakukan pertemuan di London untuk membahas ketegangan perdagangan serta kerja sama logistik strategis, termasuk logam tanah jarang dan teknologi semikonduktor.

Reaksi positif juga terlihat di pasar regional Asia. Indeks Nikkei Jepang, Hang Seng Hong Kong, dan Kospi Korea Selatan semuanya mencatat penguatan tipis, yang turut memberikan sentimen positif bagi pasar Indonesia.

Selain itu, kebijakan The Fed yang cenderung dovish dan ekspektasi bahwa suku bunga acuan tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat turut memberi ruang bagi investor asing untuk kembali masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sektor-Sektor Penopang Penguatan IHSG

Sejumlah sektor mencatatkan performa impresif sepanjang pekan ini. Saham-saham sektor perbankan, konsumer, dan energi menjadi motor utama penguatan IHSG.

  • Perbankan: Saham BBCA, BBRI, dan BMRI mencatatkan kenaikan rata-rata di atas 1%, seiring prospek pertumbuhan kredit kuartal kedua yang membaik.

  • Konsumer: Emiten besar seperti ICBP dan UNVR mengalami rebound, seiring ekspektasi meningkatnya konsumsi masyarakat pasca Iduladha.

  • Energi: Harga komoditas batubara dan minyak mentah yang stabil turut mengangkat saham ADRO dan PGAS.

Arus Dana Asing dan Volume Perdagangan

Berdasarkan data RTI Business, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 670 miliar sepanjang pekan pertama Juni. Arus modal masuk ini mengindikasikan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi domestik, terutama menjelang rilis data inflasi Indonesia dan neraca perdagangan Mei 2025.

Volume perdagangan juga mengalami peningkatan, dengan rata-rata harian mencapai Rp 12,5 triliun, naik dari pekan sebelumnya yang berada di kisaran Rp 11 triliun.

Proyeksi dan Tantangan ke Depan

Analis memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam kisaran 7.050–7.200 pada perdagangan minggu kedua Juni. Sentimen positif global, stabilitas rupiah, dan ekspektasi data ekonomi domestik yang solid menjadi landasan optimisme. Namun, tetap ada beberapa risiko yang patut diwaspadai:

  • Ketidakpastian arah kebijakan suku bunga AS.

  • Potensi tekanan geopolitik dari kawasan Eropa Timur.

  • Fluktuasi harga komoditas global, terutama minyak dan batu bara.

Kesimpulan

Penguatan IHSG pekan ini menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Dengan dukungan faktor eksternal yang kondusif serta fundamental ekonomi domestik yang relatif stabil, indeks diproyeksikan dapat mempertahankan tren naik dalam jangka pendek. Pelaku pasar disarankan tetap selektif dan memperhatikan sentimen global yang dapat berubah dengan cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *