Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua di dunia, kembali mencuri perhatian di pertengahan Juni 2025. Saat ini diperdagangkan di kisaran USD 2.579, ETH mengalami tren naik yang stabil setelah sebelumnya sempat tertekan oleh aksi jual pasar global. Lonjakan harga ini terutama didorong oleh akumulasi besar-besaran oleh investor institusional dan whale, serta peran Ethereum sebagai jaringan utama bagi stablecoin dan aplikasi DeFi.
Kekuatan fundamental Ethereum semakin terlihat sejak peluncuran upgrade terbaru yang meningkatkan efisiensi dan keamanan jaringan. Ini memberikan kepercayaan tambahan bagi pelaku pasar untuk kembali menanamkan modal di ekosistem Ethereum.
Aksi Whale dan Dominasi Stablecoin
Dalam dua minggu terakhir, tercatat lebih dari satu juta ETH ditransfer ke dompet whale dan bursa institusional besar. Fenomena ini menjadi sinyal kuat bahwa Ethereum sedang memasuki fase akumulasi. Para whale biasanya bergerak sebelum lonjakan besar terjadi, dan aktivitas mereka kini menjadi indikator bullish bagi investor ritel.
Selain itu, Ethereum tetap menjadi jaringan pilihan utama bagi stablecoin seperti USDC, USDT, dan DAI. Lebih dari 50 persen dari total suplai stablecoin global saat ini berada di jaringan Ethereum. Hal ini menguatkan perannya sebagai tulang punggung ekosistem keuangan terdesentralisasi yang terus berkembang.
Analisis Teknis dan Peluang Harga
Secara teknikal, Ethereum menunjukkan pola penguatan setelah berhasil bertahan di atas support penting di level USD 2.500. Pola double bottom yang terbentuk sejak akhir Mei memberi sinyal pembalikan arah dari bearish ke bullish. Jika tekanan beli berlanjut, potensi kenaikan menuju USD 2.800 hingga USD 3.000 terbuka lebar.
Namun, pasar tetap perlu mewaspadai resistance kuat di kisaran USD 2.620–2.700. Jika gagal menembus batas ini, Ethereum dapat kembali menguji support di level USD 2.400. Oleh karena itu, trader disarankan untuk menunggu konfirmasi breakout sebelum mengambil posisi jangka pendek.
DeFi dan Masa Depan Ethereum
Keunggulan Ethereum tak hanya terletak pada nilainya sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai infrastruktur teknologi. Lebih dari 70 persen aplikasi DeFi masih beroperasi di jaringan ini. Dari lending protocol hingga decentralized exchange, Ethereum menyediakan fondasi teknis yang andal dan terus diperbarui melalui berbagai pembaruan jaringan.
Pembaruan terbaru yang dikenal sebagai “Pectra” berfokus pada peningkatan kecepatan transaksi dan efisiensi energi. Hal ini menjadikan Ethereum semakin ramah bagi pengembang dan pengguna, sekaligus meningkatkan skalabilitas jaringan tanpa mengorbankan desentralisasi.
Rekomendasi Investor
Bagi investor jangka menengah hingga panjang, Ethereum tetap menjadi salah satu aset digital paling solid. Kombinasi antara kekuatan teknis, adopsi institusional, dan dominasi di sektor DeFi menjadikan ETH sebagai pilihan utama selain Bitcoin.
Trader harian yang mencari volatilitas juga akan menemukan peluang di Ethereum. Namun pendekatan yang disiplin sangat penting, terutama dalam menyikapi fluktuasi yang bisa terjadi akibat tekanan makroekonomi atau kebijakan regulasi.
Kesimpulan
Ethereum kembali menunjukkan posisinya sebagai aset kripto dengan fondasi terkuat di luar Bitcoin. Momentum pertengahan 2025 ini memperlihatkan kombinasi antara kekuatan teknikal, dukungan institusional, dan adopsi luas di sektor stablecoin serta DeFi. Jika tren ini terus berlanjut, Ethereum tidak hanya akan menguat dari sisi harga, tetapi juga semakin mengokohkan posisinya sebagai infrastruktur utama ekonomi digital masa depan.