19 Apr 2025, Sat

Pada hari Selasa, 8 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 9,19%, mencapai level 5.912,06 pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB. Penurunan ini memicu trading halt selama 30 menit oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menenangkan volatilitas pasar.

Faktor Penyebab Penurunan IHSG:

  • Kebijakan Tarif Impor AS: Pemerintah Amerika Serikat, di bawah Presiden Donald Trump, memberlakukan tarif impor baru sebesar 32% terhadap produk Indonesia. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek ekspor Indonesia dan memicu aksi jual di pasar saham.

  • Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Nilai tukar rupiah melemah 1,8%, mencapai rekor terendah di level Rp16.850 per dolar AS, melampaui posisi terendah selama krisis finansial Asia. Pelemahan ini menambah tekanan pada pasar saham domestik.

Langkah BEI dalam Menanggapi Situasi:

BEI mengumumkan penyesuaian mekanisme penghentian sementara perdagangan (trading halt) sebagai respons terhadap volatilitas pasar:

  • Penurunan IHSG sebesar 8% akan memicu trading halt selama 30 menit.

  • Penurunan lanjutan hingga 15% akan menyebabkan trading halt tambahan selama 30 menit.

  • Jika penurunan mencapai 20%, perdagangan akan dihentikan untuk sisa hari tersebut.

Penyesuaian ini bertujuan memberikan waktu bagi investor untuk mencerna informasi dan menenangkan pasar.

Dampak pada Saham Unggulan:

Saham-saham unggulan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Central Asia (BBCA) turut mengalami penurunan signifikan akibat sentimen negatif ini.

Situasi Pasar Global:

Penurunan IHSG sejalan dengan tren negatif di pasar saham global, di mana indeks Hang Seng turun 10%, Nikkei melemah 6,6%, dan Shanghai Composite Index turun 7,3%.

Kesimpulan:

Penurunan signifikan IHSG pada 8 April 2025 dipicu oleh kombinasi kebijakan tarif impor AS yang baru dan pelemahan nilai tukar rupiah. BEI telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan pasar melalui penyesuaian mekanisme trading halt. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan faktor-faktor global serta domestik dalam pengambilan keputusan investasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *